Sunday, April 28, 2013

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Operasional



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Disusun untuk memenuhi matakuliah Perencanaan Pembelajaran yang diampu oleh Drs. Setiadi C.P, M.T.,M.Pd







Disusun Oleh :
Korawati Muji Astutik                        110533430628

PTI OFF E 2011





UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ELEKTRO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
April 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP ini dibuat untuk memenuhi matakuliah Perencanaan Pembelajaran yang diampu oleh Bapak Setiadi. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan pada :

1.      Orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil
2.      Bapak Drs. Setiadi C.P, M.T.,M.Pd yang telah memberikan bimbingan mengenai penyusunan RPP
3.      Teman-teman  PTI OFF E yang telah memberikan masukan yang membangun dalam penyusunan RPP.

Penulis sadar bahwa RPP ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu demi perbaikan kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. 

                                                                                                            April 2013



  Penulis












DAFTAR ISI

                                                                                                                      Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI     ........................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. ix

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
                 A. Tujuan Pembelajaran............................................................................... 1
                 B. Materi Pembelajaran ............................................................................... 1
                 C. Model dan Metode Pembelajaran............................................................ 2
                 D. Langkah-langkah Pembelajaran.......................................................        2
                 E. Sumber Belajar......................................................................................... 8
                 E. Perangkat Evaluasi................................................................................... 8
DAFTAR RUJUKAN.............................................................................................. 56
LAMPIRAN



DAFTAR TABEL
1 Tabel Kegiatan Pembelajaran .................................................................................... 3
2 Tabel Rubrik Penilaian Kelompok........................................................................... 27
3 Tabel Rubrik Penilaian Individu.............................................................................. 27




DAFTAR GAMBAR
1 Menggunakan partisi kosong yang telah  tersedia................................................... 14
2 Memilih partisi sebagai sistem atau direktori utama .......................................... ..... 15
3 Menentukan mount point dan format harddisk................................................. ..... 16
4 Peringatan sebelum memformat hardisk............................................................ ..... 17
5 Press Any Key to Boot From CD...................................................................... ..... 22
6 Pilihan Instalasi.................................................................................................. ..... 23
7 License Agreement............................................................................................. ..... 24
8 Tampilan Proses ................................................................................................. ..... 25




DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Modul Instalasi Sistem Operasi Linux..................................................... 9
Lampiran 2:Modul Instalasi Administrasi Tools Antivirus Norton............................ 16
Lampiran 3:Modul Intalasi Multi Sistem Operasi................................................. ..... 20
Lampiran 4:Soal dan Jawaban Post-Test............................................................... ..... 24
Lampiran 5:Rubrik Penilaian................................................................................. ..... 25






















RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                                   : SMKN 1 Kraksaan
Jurusan                                    : Teknologi Komputer & Jaringan
Mata Pelajaran                        : Praktikum Sistem Operasi Jaringan
Kelas / Semester                      : 1 (satu) / Ganjil
Materi                                      : Instalasi sistem operasi jaringan
Standart Kompetensi              : Mendukung perangkat lunak sistem
Kompetensi Dasar                  : Memasang perangkat lunak dan mengelola berkas sistem
Alokasi waktu                         : 4 X 45 Menit
Indikator                                 :
1.      Melakukan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam suatu sistem operasi
2.      Memahami proses instalasi sistem operasi
3.      Memahami tools  antivirus
4.      Memahami sistem berkas pada sistem operasi Windows 8
5.      Melakukan pengorganisasian struktur program dan pengelolaan sistem berkas pada sistem operasi Windows 8
6.      Memahami cara instalasi mulisistem sistem operasi
A.    Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu :
1.      Melaksanakan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam suatu sistem operasi
2.      Menjelaskan langkah-langkah instalasi sistem operasi
3.      Mempersiapkan media instalasi untuk sistem operasi (mempartisi, memformat, dan lain-lain)
4.      Melakukan konfigurasi tools antivirus
5.      Mengatur konfigurasi sistem berkas pada sistem operasi
6.      Menginstall multisistem operasi pada sebuah PC
B.     Materi Pembelajaran
1.        Kesehatan dan Keselamatan Kerja instalasi sistem operasi
2.        Menyiapkan untuk instalasi Sistem Operasi Windows 8
3.        Menguji sistem berkas pada sistem operasi yang telah diinstal
4.        Menginstalasi tools administrasi antivirus sesuai SOP (Norton, dll)
5.        Mengkonfigurasi hak akses pemakai tools administrasi
6.        Memeriksa dan mencocokan konstruksi program antivirus sesuai dengan SOP penginstalan
7.        Instalasi multisistem operasi pada sebuah PC
C.    Model dan Metode Pembelajaran
1.      Ceramah dan Praktikum
2.      Pendekatan model CTL (Contextual Teaching Learning), dengan metode Jigsaw




















D.    Langkah – Kegiatan Pembelajaran
Rincian kegiatan pembelajar di kelas terdapat pada tabel 1 berikut:
Tabel 1. Tabel Kegiatan Pembelajaran
No
Aktivitas Guru
Alokasi Waktu (Dalam Menit)
Aktivitas Siswa
Alokasi Waktu
(Dalam Menit)
1.       
Pembukaan :
a.       Guru memberi salam kepada siswa
b.      Guru melakukan absensi kepada siswa
c.       Guru memberikan motivasi di awal pembelajaran


1


5


2
Pembukaan :
a.       Siswa menjawab salam dari guru
b.      Siswa menjawab absesi yang dilakukan oleh guru
c.       Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan guru


1


5






2
2.       
Kegiatan inti:
a.       Guru menjelaskan dan mendemostrasikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) instalasi sistem operasi kepada siswa
b.      Guru melakukan pembagian kelompok kelas menjadi kelompok besar dan kelompok ahli
c.       Guru menjelaskan bahwa terdapat 3 kelompok ahli, masing-masing kelompok akan diberi lebar kerja dan PC yang berbeda sesuai dengan tugasnya.
d.      Guru menjelaskan bahwa tugas dari masing – masing kelompok ahli adalah :
1.      Kelompok ahli 1 adalah kelompok ahli dengan fasilitas PC yang belum terinstal sistem operasi, dan tugas dari kelompok ahli 1 adalah menginstal PC tersebut.
2.      Kelompok ahli 2 adalah kelompok ahli dengan fasilitas PC yang sudah terinstal sistem operasi, namun belum terinstal dan terkonfigurasi antivirus yang telah ditentukan.
3.      Kelompok ahli 3 adalah kelompok ahli dengan fasilitas sebuah PC dengan sistem operasi, dan tugas dari kelompok ahli 3 adalah melakukan instalasi multisistem pada sistem operasi.
e.       Guru memberikan waktu untuk pertanyaan dan menjawab pertanyaan dari siswa
f.       Guru mempersilahkan kelompok ahli untuk melakukan tugasnya masing-masing
g.      Guru mempersilahkan kelompok ahli untuk kembali kepada kelompok besarnya.
h.      Guru menjelaskan bahwa kelompok besar akan mempresentasikan hasil praktikum dengan menunjuk salah satu dari anggota kelompok ahli secara acak.
i.        Guru memberi waktu kepada kelompok ahli dari masing-masing kelompok besar untuk menjelaskan kepada anggota kelompok lain di kelompok besar.
j.        Guru mempersilahkan untuk mempresentasikan 3 dari kelompok besar yang ada, dengan cara penunjukan secara acak, untuk maju mempresentasikan hasil diskusi (masing-masing presentasi dialokasikan 10 menit)
k.      Guru memberikan penilaian (post test)






10



5




2




























10



























5





45





2





1








35









30













10
Kegiatan inti:
a.       Siswa mendengarkan dan menirukan demostrasi yang dilakukan oleh guru
b.      Siswa melakukan pembagian kelompok yang terdiri dari kelompok besar dan kelompok ahli
c.       Siswa mendengarkan bahwa terdapat 3 kelompok ahli, masing-masing kelompok akan diberi lebar kerja dan PC yang berbeda sesuai dengan tugasnya.
d.      Siswa mengelompok kelompok ahli masing-masing dan segera menuju fasilitas yang telah dijelaskan oleh guru, dengan kategori:
1.      Kelompok ahli 1 adalah kelompok ahli dengan fasilitas PC yang belum terinstal sistem operasi, dan tugas dari kelompok ahli 1 adalah menginstal PC tersebut.
2.      Kelompok ahli 2 adalah kelompok ahli dengan fasilitas PC yang sudah terinstal sistem operasi, namun belum terinstal dan terkonfigurasi antivirus yang telah ditentukan.
3.       Kelompok ahli 3 adalah kelompok ahli dengan fasilitas sebuah PC dengan sistem operasi, dan tugas dari kelompok ahli 3 adalah melakukan instalasi multisistem pada sistem operasi.
e.       Siswa  bertanya kepada guru jika ada yang tidak dimengerti
f.       Siswa mengerjakan instruksi  yang sudah dijelaskan oleh guru dan menggunakan pedoman lembar kerja
g.      Siswa dengan kelompok ahli kembali pada kelompok besarnya.
h.      Siswa mendengarkan bahwa kelompok besar akan mempresentasikan hasil praktikum dengan menunjuk salah satu dari anggota kelompok ahli secara acak.
i.        Siswa dari masing-masing kelompok ahli menerangkan hasil diskusi dan praktikum dengan kelompok ahli kepada anggota kelompok besarnya.
j.        Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompok besar.






10



5





2























10

























































5





2








1





35













30










10

3.       
Penutup :
a.       Guru memberikan kesimpulan tentang kegiatan  yang telah dilakukan
b.      Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang aktiv
c.       Guru memberi salam

5


5

1
Penutup:
a.       Siswa mendengarkan kesimpulan yang diberikan oleh guru
b.      Siswa yang aktiv mendapatkan apresiasi dari guru
c.       Siswa menjawab salam dari guru

5





5



1
E.     Sumber Belajar
1.      Modul Praktikum Instalasi Sistem Operasi
2.      Modul Praktikum Instalasi Administrasi Tolls Antivirus
3.      Modul Praktikum Intalasi multi Sistem Operasi
4.      Komputer/PC
F.     Perangkat Evaluasi
Terlampir

DAFTAR RUJUKAN


Buultsjen, J. & Derrin, D. 2001. Cara Instalasi Multi Operating System Vista. 13(4): 40-50. (Online), dalam Emerald (www.emeraldinsight.com), diakses  4 April 2013.
Chen, C & Tsai, D. 2007. Cara Intalasi Antivirus Norton. 28:1115, (Online), dalam Sciencedirect (www.sciencedirect.com), diakses 2 April 2013.
Suradnya. I.M. 2005. Cara Intalasi Linux. 1-13. (Online), dalam (www.itinstalasi.com), diakses pada 4 April 2013.













LAMPIRAN
A.    Lampiran 1: Modul Instalasi Operating System Windows Linux
MODUL 1
INSTALASI SISTEM OPERASI LINUX
A.    Tujuan:
Setelah mengikuti modul ini, peserta diharapkan mampu:
1        Melaksanakan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam suatu sistem operasi
2        Menjelaskan langkah-langkah instalasi sistem operasi
3        Mempersiapkan media instalasi untuk sistem operasi (mempartisi, memformat, dan lain-lain)
B.     Dasar Teori
Sebelum memulai instalasi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu memahami perangkat keras komputer, membackup data yang ada di hard disk, dan menyiapkan partisi harddisk. Pastikan tidak ada lagi data penting yang belum dicopy ke tempat penyimpanan data lain seperti USB disk, CD/DVD, atau hard disk di komputer lain. Anda perlu menyiapkan alat tulis untuk mencatat spesifikasi komputer yang akan Anda gunakan untuk menginstal Linux Nusantara. Catat pula konfigurasi lain yang ada di sistem operasi sebelumnya, misalnya alamat jaringan (IP Address), user dan password untuk mengakses jaringan, printer, internet, dan lain-lain.
1.      Spesifikasi Hardware
Berikut ini spesifikasi hardware minimal dan yang penulis sarankan untuk menginstal dan menjalankan distro Nusantara:
a.       Prosesor setara Pentium I 200 MHz, disarankan minimal Pentium III atau yang setara.
b.      RAM 128 MB, disarankan minimal 256 MB.
c.       Hard disk kosong 3 GB untuk sistem (/) dan virtual memory (swap), disarankan minimal 4 GB.
d.      Kartu VGA dengan memori 1 MB, disarankan minimal 4 MB.
e.       Monitor dengan resolusi 800x600, disarankan minimal 1024x768.
f.       Drive CD, disarankan minimal drive combo DVD dan CDRW.
2.      Memahami Partisi Hard Disk
Jika hard disk Anda masih kosong atau Anda ingin menghapus data yang lama, Andadapat menyerahkan pembuatan partisi kepada program installer Nusantara.Jika hard disk sudah ada data yang tidak ingin dihapus (meskipun sudah Anda backup sebelumnya), Anda dapat melakukan pembuatan partisi Linux secara manual (custom). Linux biasanya membutuhkan paling tidak dua partisi, yaitu: Partisi utama, yang akan diakses atau di-mount sebagai / (direktoriakar atau root directory), yaitu direktori paling atas di Linux. Ini dinamakan System File di desktop GNOME. Direktori paling atas di hard disk pertama Windows adalah C, paling atas di floppy adalah A, cdrom adalah D, tapi tidak ada direktori akar di atas C, A,dan D dalam struktur direktori Windows. Partisi swap, yang akan diakses atau di-mount sebagai memori virtual.Swap ini di Windows berupa file. Linux juga dapat menggunakan swap berupa file, namun tidak umum dan tidak disarankan dengan alasan kemudahan dan keamanan. Swap berupa file mudah terhapus daripada swap berupa partisi.
Penamaan dasar hard disk (juga drive CD/DVD) di Linux adalah sesuai dengan jenis dan letaknya. Nama-nama ini tidak bisa diakses sebelum dikaitkan (mount). Misalnya hard disk ATA akan memiliki nama dev (device) sebagai berikut:
/dev/hda (primary master)
/dev/hdb (primary slave)
/dev/hdc (secondary master)
/dev/hdd (secondary slave).
Jika di motherboard komputer Anda juga memiliki kabel untuk hard disk SATA, nama lain yang digunakan hard disk SATA bisa berupa /dev/hde, /dev/hdf, /dev/hdg, dan sebagainya. Jenis hard disk lain adalah SCSI, dengan nama /dev/sda, /dev/sdb, dan seterusnya. Usb stick atau flash disk tergolong SCSI, sehingga memiliki nama /dev/sda, /dev/sdb, dan seterusnya.
Setiap hard disk dan umumnya flash disk sudah memiliki satu partisi pada saat Anda membelinya, misalnya /dev/hda1 atau /dev/sda1. CD/DVD dan sebagian flash disk tidak memiliki partisi, sehingga namanya hanya /dev/hda atau /dev/sda, tanpa nomor. Nomor-nomor itu berhubungan dengan jenis partisi hard disk yang terdiri atas 3 macam, yaitu primary, extended, dan logical. Partisi primary adalah partisi nomor 1 hingga 4 yang tidak dijadikan extended. Contohnya dev/hda1, /dev/hda2, /dev/hda3, dan /dev/hda4.
Partisi extended adalah partisi nomor 1 hingga 4 yang akan dijadikan logical.Anda tidak bisa menggunakan partisi extended sebelum dijadikan logical. Partisi logical adalah partisi nomor 5 ke atas, yang merupakan pengembangan dari partisi extended. Sebagai contoh, komputer Anda memiliki hard disk paralel ATA terpasang di kabel primary master. Jika di dalam hard disk telah ada Windows dengan sebuah folder C, maka partisi C itu biasanya bernama /dev/hda1. Jika ada 2 partisi (misal C dan D), kemungkinannya adalah /dev/hda1 dan /dev/hda2, keduanya partisi primary. Jika /dev/hda2 adalah extended, maka C dan D adalah /dev/hda1 dan /dev/hda5. Artinya /dev/hda5 adalah partisi logical yang merupakan pengembangan dari partisi extended /dev/hda2. Partisi hard disk yang akan dijadikan sebagai partisi utama (/) sistem Nusantara paling tidak 2GB. Partisi yang akan dijadikan swap paling tidak 256 MB atau 2 hingga 3 kali ukuran RAM. Contoh: RAM komputer 128 MB membutuhkan swap sekitar 256 MB. RAM komputer sebesar 256 MB, dapat menggunakan swap 512 MB. Swap terlalu kecil akan membuat komputer sangat lambat atau bahkan macet/hang, dan swap terlalu besar akan memboroskan hard disk atau kerja komputer kurang optimal.
3.      Kapan membuat partisi utama dan swap?
Membuat partisi sebaiknya dilakukan sebelum instalasi Linux, namun juga tetap bisa dilakukan pada saat instalasi dengan risiko menghapus partisi sebelumnya. Linux Nusantara tidak menyertakan program pemotong partisi seperti yang digunakan Linux Mandriva,Ubuntu, Edubuntu, Knoppix, dan lain-lain. Jika ingin membuat partisi sebelum instalasi Linux, Anda dapat menggunakan program FDISK.EXE dari DOS/Windows, atau Partition Magic (sayangnya, ini software proprietary). Anda juga dapat melakukan pembuatan partisi dengan fdisk atau cfdisk dari Linux, misalnya melalui booting Rescue CD dari Nusantara CD-1. Jika Anda menggunakan fdisk, kodesistem file pada partisi Linux biasa adalah 83, dan kode swap adalah 82.
Salah satu program sejenis Partition Magic yang free softwareadalah qtparted yang tersedia dalam distro Linux Live-CD Knoppix, atau gparted yang ada di Ubuntu/Edubuntu, atau diskdrake di Linux Mandriva.
4.      Partisi default LVM
Jika pembuatan partisi Anda serahkan ke installer Nusantara, secara default Nusantara menggunakan sistem partisi Linux LVM (kode 8e). LVM bisa berupa beberapa volume fisik (physical volumes) yang digabung menjadi grup volume (volume group). Volume grup ini yang dapat dipartisi sebagai beberapa volume logikal (logical volumes). Volume-volume logikal dapat diformat sebagai data (ext2, ext3, dan sebagainya) atau sebagai virtual memori (swap). Perbedaan LVM dengan partisi standar adalah LVM lebih fleksibel dan aman. LVM dapat menggabungkan beberapa partisi atau hard disk. Anda dapat membesarkan partisi sistem dengan mudah dan aman. LVM juga aman dari akses oleh Linux lain. Karena LVMtidak dapat diakses Linux lain dalam hard disk yang sama, partisi /boot tidak disarankan sebagai LVM. Jadi, sebuah harddisk dapat dipotong menjadi partisi standar untuk Windows dan /boot, dan partisi volume fisik LVM untuk swap dan data selain /boot. Contoh susunan partisi yang dibuat Nusantara secara otomatis sebagai berikut:
/dev/hda1 100MB ext3 /boot
/dev/hda2 4100MB physical volume
VG VolGroup00 3712MB VolGroup
LV LogVol00 3200MB ext3 /
LV LogVol01 512MB swap
Artinya:
/dev/hda1 sebagai partisi /boot yang diformat dengan ext3.
/dev/volgroup00/logvol00 sebagai partisi utama (/) yang diformat dengan ext3.
/dev/volgroup00/logvol01 sebagai swap.
Masih ada sisa ruang bebas di VolGroup00 sekitar 400 MB.
C.     Langkah-langkah Instalasi
Masukkan CD-1 untuk booting komputer, lalu Anda akan menemukan tampilan pertamaboot CD-1 seperti Gambar 1.1. Tekan Enter untuk booting standar/default dengan tampilan grafis (GUI). Jika gagal booting, misalnya hang, atau komputer lambat karena RAM kecil, berikan opsi “linux text” diikuti Enter sehingga tampilannya seperti “linux rescue”. Ikutilangkah-langkah selanjutnya, yang akan kita bahas mulai dengan menu pilihan cara memartisi hard disk.
Memartisi hard disk
Secara otomatis, Linux Nusantara akan mencari partisi kosong yang telah tersedia di hard disk (Use free space on selected drives and create default layout), sehingga tampilan di layar seperti Gambar 1. Ikuti pilihan otomatis ini jika di hard disk Anda tidak ada data penting, atau data lama telah dibackup. Jika Anda memilih ini, maka akan dibuat susunan partisisecara otomatis oleh program installer
Gambar 1. Menggunakan partisi kosong yang telah tersedia
Memilih cara memartisi ini adalah langkah yang paling penting dalam proses instalasi Linux. Jika salah memilih, bisa jadi data lama Anda akan hilang. Berikut ini penjelasan lengkap dari 4 pilihan cara memartisi:
·         Remove all partitions on selected drives and create default layout.
Pilihan ini akan menghapus semua partisi yang ada dan Nusantara akan membuat partisi baru secara otomatis. Jangan pilih ini jika di hard disk telah ada sistem operasi lain, atau ada Linux lain, atau ada data yang ingin Anda pertahankan.
·         Remove Linux partitions on selected drives and create defaultlayout.
Pilihan ini akan menghapus semua partisi Linux saja. Partisi Windows dipertahankan. Sebaiknya juga hindari pilihan ini, karena untuk jaga-jaga ada partisi Linux yang masih ingin dipertahankan, selain kebebasan Anda berkurang.
·         Use free space on selected drives and create default layout.
Pilihan ini cukup aman, karena Nusantara hanya akan memilih partisi yang belum digunakan. Syaratnya, ukuran partisi ini cukup besar dan dapat dipotong menjadi dua jika Anda belum memiliki partisi swap.
·         Create custom layout.
Ini yang paling aman dan akan memberikan kebebasan kepada Anda untuk menghapus partisi lama atau tidak, dan membuat partisi baru. Jika Anda ingin belajar membuat partisi sendiri dengan langkah hati-hati, penulis menyarankan Anda memindahkan ke pilihan Create Custom Layout, sehingga Anda bisa menentukan sendiri di mana letak partisi yang akan digunakan untuk menginstal Linux Nusantara ini.
Partisi Utama
Langkah paling penting berikutnya dan paling bahaya adalah memilih partisimana yang akan dijadikan sebagai sistem utama (menjadi direktori /), dan mana yang akan dijadikan swap. Pilih partisi yang telah disiapkan sebelumnya atau partisi yang pasti aman untuk dijadikan Linux. Edit dengan klik Titik Mount untuk menjadikan sebuah partisi dapat diakses Linux sebagai direktori apa, lalu klik Edit. Gambar 2 menunjukkan /dev/hda11 dipilih sebagai partisi utama (/).
Gambar 2. Memilih partisi sebagai sistem atau direktori utama
Format Hard Disk
Setelah muncul menu Edit, tentukan mount point (titik kait), dalam halini root directory atau direktori utama (/). Jika ini partisi kosong atau siap diformat, pilih “Format partisi sebagai ext3”. Jika di dalam hard disk ini ada data yang tidak ingin dihapus, pilih “Jangan diutak-atik (data tetap apa adanya)”, seperti dalam Gambar 3.
Gambar 3. Menentukan mount point dan format hard disk
Juga klik partisi yang akan dijadikan swap, lalu pilih sistem file swap, dalam gambar 1.8 adalah /dev/hda12. Setelah Anda yakin semua benar, klik OK, lalu klik Selanjutnya. Akan muncul peringatan format (Gambar 4), untuk memastikan Anda tidak akan kehilangan data karena salah memilih partisi yang akan diformat. Jika Anda benar-benar yakin aman, klik Format, atau klik Batal jika Anda ragu-ragu.
Gambar 4. Peringatan sebelum memformat hard disk
Password root (administrator)
Anda diminta memasukkan kata sandi atau password untuk user “root”. User yang paling berkuasa ini hanya digunakan untuk mengonfigurasi sistem dan jaringan di Linux. Pilih password yang tidak mudah ditebak, namun mudah Anda ingat, minimal 6 karakter. Tulis password sebanyak dua kali, lalu klik “Selanjutnya”.
Mulai Memformat Hard disk
Jika ukuran hard disk mencukupi, proses akan berlanjut ke pemformatan hard disk dan pemindahan paket dari CD ke hard disk. Jika ukuran hard disk kurang, komputer harus direboot dan mengulangi proses instalasi dari pertama. Minimal harus tersedia ruang kosong sekitar 1,4GB hanya untuk instalasi dasar Linux Nusantara ini.
Menunggu Proses Instalasi
Proses instalasi paket-paket ini memakan waktu lama, tergantung dari kecepatan CD, kecepatan hard disk, dan kecepatan prosesor komputer. Selama proses instalasi ini, Anda dapat melakukan kegiatan lain, karena hanya sebuah CD sehingga tidak ada permintaan mengganti CD. Proses instalasi paket akan berjalan sendiri hingga selesai, kecuali terjadi kegagalan membaca CD.
Menginstal Boot Loader
Boot loader adalah program untuk memilih booting salah satu dari beberapa distro atau sistem operasi dalam satu komputer. Secara otomatis Linux Nusantara ini menginstal boot loader GRUB pada “Sektor pertama pada drive atau Master Boot Record (MBR)”. Biasanya pilihan default ini jarang menimbulkan kegagalan booting. Namun jika gagal booting ke Linux Nusantara, baca bagian tentang penggunaan linux rescue CD, atau di akhir bab ini tentang cara meng-un-instal boot loader. Anda juga perlu membaca tulisan di bagian 1.4 tentang carabooting ke Linux lain dari Linux Nusantara.
Selesai dan Reboot
Selamat, instalasi distro Nusantara selesai. Tiba saatnya Anda mereboot komputer, dengan klik “boot ulang”. Seharusnya Anda dapat langsung booting ke Nusantara jika tidak ada kegagalan dalam proses instalasi boot loader di MBR.

B.     Lampiran 2: Modul Instalasi Adminitrasi Tools Antivirus Norton
MODUL II
INSTALASI ANTIVIRUS NORTON
A.    Tujuan
1.      Melaksanakan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam suatu sistem operasi
2.      Melakukan konfigurasi tools antivirus
3.      Mengatur konfigurasi sistem berkas pada sistem operasi
B.     Dasar Teori
Sedikit berbeda dengan anti virus lainnya, Cara Instal Anti Virus Norton (How To Install Norton) ada 2 pilihan prosedur instal. Prosedur instal yang pertama seperti instal anti virus pada umumnya dengan setting folder tempat pengkopian anti virus dan seterusnya. Sedangkan yang kedua tanpa adanya setting namun langsung pada persetujuan lisensi dan instal dalam sekali klik kemudian menunggu hingga proses instalasi Norton selesai.
Sebagaimana telah banyak diketahui bahwa anti virus Norton merupakan produk dari Vendor Symantec juga. Karena dari vendor yang sama yaitu Symantec, Cara Update kedua anti virus ini Norton dan Symantec juga sama. Dengan hanya dengan mendownload file Update Symantec kita juga bisa menggunakan file update tersebut untuk melakukan Update Norton.
C.     Langkah-langkah Praktikum
1.      Buka File aplikasi Norton antivirus
2.      Pilih tombol “lunch” ditengah window
3.      Setelah muncul jendela baru yang berisi pilihan untuk menghapus antivirus sebelumnya bila sudah dipasang antivirus, pilih tombol ‘add/remove” bila ingin menghapus antivitus sebelumnya atau pilih skip jika ingin tetap mengaktifkan antivirus sebelumnya.
4.      Setelah itu muncul jendela baru berisi “agree&install” pilih
5.      Setelah memilih akan berjalan proses penginstalan (tunggu sampai proses selesai)
6.      Setelah proses penginstalan selesai akan muncul dua window baru, pertama berisi program aplikasi dan yang satunya berisi jendela regritasi produk antivirus norton, tutup jendela regritasi dengan memilh teks buy later dipojok kanan bawah
7.      Tunggu proses, setelah selesai pilih ”done” untuk mengahiri pada pojok kanan bawah
8.      Setelah itu program bisa dijalankan
Cara menscan menggunakan antivirus ”Norton”
1.      Setelah membuka antivirus norton, pilih teks ”scan now” untuk memulai menscan
2.      Kemudian akan muncul pilihan untuk menscan
a.       Run Quick Scan : Digunakan untuk scan dengan cepat
b.      Run Full System Scan : Digumnakan untuk scan computer secara keseluruhan
c.       Run Custom Scan : Digunakan untuk scan lokasi pilihan
3.      Bila saja kita memilih run custom scan, maka akan muncul pilihan kembali untuk menscan
a.       Full System scan : Digunakan untuk scan system pada computer
b.      Scan Drives : Digunakan untuk scan drive pada computer
c.       Scan Folder : Digunakan untuk scan folder
d.      Scan File : Digunakan untuk scan file
4.      Sebagai contoh bila kita memilih scan folder maka muncul window baru yang berisi banyak folder, tinggal kita pilih folder mana yang ingin kita scan dengan memberi tanda “check” pada kotak disebelah folder, setelah itu pilih kolom scan
5.      Kemudian muncul window baru yang berisi proses penscanan folder yang kita pilih tadi, tunggu proses penscana sampai selesai, dipojok kiri atas ada symbol “check2” yang berwarna biru kekanan sebagai tanda menscan
6.      Ditengah proses scan akan muncul jendela informasi yang memberitahukan bahwa proses scan bisa diminimaize namun membutuhkan waktu yang lebih lama, sebaiknya pilih “NO” agar proses lebih sepat berjalan
7.      Setelah proses penscanan selesai ditandai dengan symbol “check” yang berubah warna dari biru menjadi hijau bila tidak mendapati adanya virus


C.     Lampiran 3: Modul Instalasi Multi SO
MODUL III
INSTALASI MULTI SISTEM OPERASI
A.    Tujuan
1.      Melaksanakan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam suatu sistem operasi
2.      Menginstall multisistem operasi pada sebuah PC
B.     Dasar Teori
Beberapa kebutuhan membuat kita berpikir tentang kemungkinan untuk menginstall dua sistem operasi (OS) dalam satu komputer. Ya, hal itu bisa kita lakukan. Tapi kita tidak bisa menginstal kedua OS tersebut dalam satu partisi. Jadi, kita harus memberikan ruang kosong lagi sebagai tempat untuk OS baru, misalnya OS lama di C dan OS baru di D. Saya katakan RUANG KOSONG! artinya kalau di partisi D sebelumnya sudah terisi data, segera lakukan backup pada data tadi atau jika tidak Anda akan kehilangan. Alternatifnya adalah membuat partisi baru untuk OS baru.
Manfaat menginstal 2 OS dalam satu PC adalah untuk melakukan pengujian compabilitas program tertentu, mencoba aplikasi tertentu dengan versi berbeda,  sebagai alternatif jika salah satu OS bermasalah, mencoba 2 versi OS berbeda.
Kerugian mengistal 2 OS dalam satu PC adalah dapat membebani drive, karena menambah penggunaan space (ruang) harddisk, harus mengulangi proses instalasi program, driver, update, dan lainnya.
Perlu diperhatikan bahwa ketika menginstall 2 OS dalam satu komputer, sebaiknya pada OS baru tidak dijejali dengan berbagai macam program karena hal itu akan semakin memperberat kerja PC. Cukup aplikasi penting yang dibutuhkan, misalnya driver standar bawaan PC, antivirus, dan lainnya. Sedangkan pada OS lama, bisa kita lakukan.
C.     Langkah-langkah Praktikum
Pada PC anda disediakan PC yang telah terinstal jenis OS Vista. Instal XP sebagai OS kedua. Sebelumnya, pada komputer telah terinstal Vista di C. Untuk membuat 2 OS dalam 1 PC, maka instal OS ke dua di partisi yang lain, misalnya D. Caranya :
1. Masukkan CD installer Windows XP pada CDROM dan Restart komputer.
2. Saat BIOS tekan tombol Delete berulang – ulang, begitu muncul menu Press any key to boot from CD tekan Enter atau sembarang tombol.
Gambar 5. Press Any Key to Boot From CD
3. Tunggu proses setup file – file yang diperlukan.
4. Selanjutnya akan tampil pilihan instalasi, tekan Enter.
Gambar 6. Pilihan Instalasi








5. Setelah itu akan muncul tampilan License Agreement, tekan F8.
Gambar 7. License Agreement
6. Pada tampilan proses seperti berikut, pilih ESC.
Gambar 8. Tampilan Proses







7. Kemudian pada tampilan dibawah ini, berikan pilihan di drive mana Windows XP akan diinstal lalu tekan Enter.
Gambar 9. Welcome to Setup
8. Ikuti proses seperti biasa hingga selesai.
Sedangkan untuk menginstal Windows 7 sebagai OS kedua, langkah – langkah yang diperlukan hampir sama saat menginstal Windows 7 seperti biasa. Tetapi pada langkah berikut :
Gambar 10. Memilih tipe instalasi





Pilih Custom (advanced). Kemudian akan tampil seperti ini :
Gambar 11. Partisi OS ke dua
Pilih disk di partisi mana ruang instalasi Windows 7 akan diberikan.

DUAL BOOT
Setelah OS kedua berhasil di instal pada PC, maka komputer akan melakukan Reboot dan tampilan Windows berubah menjadi dual boot.
Gambar 12. Booting
D.    Lampiran 4: Soal dan Jawaban Post Test
Soal
1.      Sebutkan 5 produk sistem operasi buatan Microsoft!
2.      Apa yang kalian ketahui tentang Sistem Operasi Komputer Besar, jelaskan!
Jawaban
1.      Windows internet explorer, Ease Case, Microsoft Desktop Optimization Pack, Windows Ekplorer, Rycycle Bin
2.      Sistem operasi dari komputer ini mampu menangani ratusan program aplikasi secara bersamaan. Komputer dengan sistem operasinya mampu menyimpan dan mengakses library rutin dengan kapasitas besar, kemudian juga mendukung puluhan bahasa pemrograman yang berbeda, dan bertindak mengawasi lalu lintas ketika beberapa program mencoba mengakses basis data secara bersamaan. Karena ukuran dan kemampuan pemrosesan secara historis berkaitan, komputer besar selama ini disebut mainframe, sementara yang ukuran sedang disebut dengan minicomputer, dan komputer kecil disebut mikrokomputer. Superkomputer, sebuah kategori tambahan, mulai memiliki relevansi di luar komunitas penelitian dalam bisnis seperti telekomunikasi, yang memerlukan pemrosesan berkecepatan tinggi untuk menangani switching jaringan yang luas. Ciri utama yang membedakan pengertian antara mini komputer dengan mainframe adalah, mainframe memiliki processor lebih dari satu. Dengan demikian, dari segi kecepatan proses mainframe jauh lebih cepat jika dibanding dengan mini komputer. Komputer mainframe biasanya dipusatkan pada pusat data, telah lama menjadi sumber tenaga dari komputasi dunia bisnis. Mainframe adalah komputer yang umumnya digunakan oleh perusahaan skala besar untuk mendukung operasionalnya. Beberapa aplikasi yang ditangani adalah pengolahan database berkapasitas besar, seperti sensus penduduk, pemilihan umum atau transaksi finansial berkapasitas besar milik perbankan atau asuransi. Mainframe masih terkesan komputer berukuran besar. Hampir berupa pisahan dari unit supercomputer, namun tetap memiliki perbedaan dari jumlah processor dan memori yang digunakannya. Jika supercomputer lebih terfokus pada banyaknya processor dan memori, sedangkan mainframe lebih terfokus pada kapasitas penyimpanan yang besar dan jalur komunikasi yang banyak dan cepat.
E.     Lampiran 5: Rubrik Penilaian
a)      Rubrik Penilaian Kelompok
Kelompok         :
Nama Anggota  :
Kelas/Semester :  X / 1
Judul                  : Praktikum Sistem Operasi Jaringan
Tabel 2. Rubrik Penilaian Kelompok
Aspek-aspek yang dinilai
Skor Penilaian
1
2
3
4
5
Kesiapan pra – instalasi





Ketelitian langkah – langkah instalasi





Kesesuaian dengan modul





Pelaksanaan K3





Hasil instalasi





Total Skor Nilai

Keterangan :
Nilai Akhir Kelompok =
b)      Rubrik Penilaian Individu
Nama                 :
Kelas/Semester :  X / 1
Mata Pelajaran  : Praktikum Sistem Operasi Jaringan
Tabel 3. Rubrik Penilaian Individu
Aspek-aspek yang dinilai
Skor Penilaian
1
2
3
4
5
Penguasaan presentasi materi hasil praktikum





Hasil post test





Total Skor Nilai

Keterangan :
Nilai Akhir Individu =
Nilai Total = =

  
                         




                                                                                    
                                          

 


No comments:

Post a Comment